Thursday, November 20, 2008

Financial Report

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4

Arti Pentingnya Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah : para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya lagi.

Laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manajemen untuk :

1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

2. Untuk menentukan/ mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses, atau produksi serta untuk menentukan derajad keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

3. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dalam hubungannya dengan analisa laporan keuangan tersebut, manajer merupakan ”orang dalam”, yang dapat menggunakan data keuangan apapun yang ada di dalam perusahaan, dan hasil analisanya sepenuhnya untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, analisa yang dilakukan oleh manajemen tersebut disebut “analisa intern”.

Pengertian Laporan Keuangan

Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan, dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya..

Menurut Meyer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :

“Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan)”.

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan perhitungan Rugi-laba serta Laporan Perubahan Modal, dimana Neraca menunjukkan/ menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) Rugi-Laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.

Untuk perusahaan besar yang banyak pemegang sahamnya, maka disamping laporan keuangan (finansiil) termaksud di atas sebaiknya ditambah keterangan-keterangan tentang :

- Kondisi dan factor-faktor ekonomi yang mempengaruhi

- Usaha-usaha yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang

- Luasnya produksi

- Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

- Penelitian dan pengembangan

- Marketing dan advertising

- Rencana-rencana dalam belanja modal dan pembelanjaan di masa-masa yang akan datang

- Kebijaksanaan mengenai deviden dan sebagainya.

Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodic yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :

1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam Akuntansi (accounting convention and postulate)

3. Pendapat pribadi (personal judgment)

Disamping itu di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain :

a. Perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern,

b. Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan,

c. Anggapan-anggapan lain yaitu : konsep konservatif, konsep biaya unit pengukur, konsistensi, dan lain sebagainya.

Keterbatasan Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir), misalnya reputasi dan prestasi perusahaan.

Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Umum

Suatu laporan keuangan yang sudah diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Umum lebih penting, karena laporan tersebut telah dibandingkan atau dicocokkan dengan catatan-catatan akuntansinya oleh akuntan yang bebas (independent) terhadap manajemen perusahaan.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home